Jumat, 24 September 2010

Perampokan di Padang Polisi Selidiki Kemungkinan Terkait Terorisme

PADANG - Perampokan bersenjata yang terjadi di Kampus Bung Hatta, Jalan Sumatera, Ula Karang, Kecamatan Padang Utara, Padang, Sumatera Barat pada dini hari tadi, masih terus diselidiki pihak kepolisian.

Ini untuk diketahui apakah perampokan tersebut memiliki hubungan dengan kelompok teroris atau tidak.

“Terkait dengan teroris ini belum kita belum kita ketahui, karena ini belum bisa dibuktikan ke arah sana,” kata Wakapolresta Padang AKBP Wisnu Handoko, Sabtu (25/9/2010).

Menurutnya, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 04.00 WIB sampai dengan 05.00 WIB dini hari tadi. Selain itu, pelaku juga menggunakan senjata api dan sejumlah alat berat lainnya dalam melakukan aksi perampokannya tersebut.

“Tiga orang satpam itu disekap dan diikat oleh tali, lalu mereka dipukul dengan menggunakan senjata api laras pendek,” ungkapnya.

Wisnu mengatakan, sebelum aksi itu dilakukan para petugas kepolisian dari Mapolresta Padang sudah melakukan pengecekan terhadap tempat kejadian perkara tersebut pada pukul 03.00 WIB. Namun dari pengecekan tersebut, petugas tidak mendapatkan kecurigaan apapun.

“Mungkin pelaku tahu, sehingga aksinya dia lakukan pada pukul 04.00-nya,” katanya.

Dari penyelidikan dan olah tempat kejadian sementara, petugas mengamankan beberapa alat bukti yaitu tali rafia, lakban, besi linggis, satu buah sepeda motor Revo putih bernopol BA 4623 SC, dan beberapa sidik jari yang diduga milik pelaku.

Sementara itu, Wisnu menjelaskan, kejadian pembobolan mesin ATM ini juga sudah terjadi kurang lebih empat kali dalam tahun ini, sejak Januari 2010. Tempat kejadian tersebut rata-rata terjadi di kampus seperti Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Kantor Telkom, dan terakhir di Kampus Bung Hatta.

Rabu, 25 Agustus 2010

Domain Name Server (DNS)

A. Sejarah DNS
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.

B. Domain Name System (DNS)

Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:

1) Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
2) Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
3) Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.

C. Prinsip Kerja Pendelegasian Domain

Sistem database yang digunakan DNS adalah sistem hirarki. Sistem ini dipilih karena sistem ini cocok digunakan untuk sistem terdistribusi, konsisten untuk setiap host, dan updateable. Sistem ini digambarkan sebagai sebuah tree yang memiliki beberapa cabang. Cabang-cabang ini mewakili domain, dan dapat berupa host, subdomain, ataupun top level domain, yang digambarkan sebagai berikut:
http://www.ad.gatech.edu/images/ad_proposed.gif

Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain disebut third level domain, begitu seterusnya. Pembentukan dan pembacaannya dimulai dari node yang paling bawah berurut dari node yang paling bawah hingga node yang paling atas (root). Sebagai contoh untuk nama host putra.ee.stikom.ac.id. kita dapat menguraikan domainnya menjadi :

. merupakan root domain,
id merupakan top level domain,
ac merupakan second level domain,
stikom merupakan third level domain,
ee merupakan fourth level domain,
putra merupakan fifth level domain yang menunjukkan nama host.

Dari contoh di atas kita dapat mengetahui aturan penulisan nama host, yaitu dimulai dari kiri ke kanan untuk node yang paling bawah hingga node yang paling atas, dan setiap domain dipisahkan dengan titik. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa selain berfungsi untuk mapping alamat IP ke nama host, DNS juga berfungsi sebaliknya, yaitu reverse mapping dari nama host ke alamat IP. Masalah aturan mapping dan reverse mapping ini akan dibahas pada bagian konfigurasi zone.
Sistem hirarki DNS di atas tentunya tidak mungkin di atur oleh satu server saja. Sistem hirarki DNS ini dipecah-pecah menjadi zona-zona. Sebuah zona meliputi seluruh host yang terdapat di dalam sebuah domain dan dapat berupa level domain yang mana saja. Di dalam sebuah jaringan, setiap zona harus memiliki name server sendiri. Name server inilah yang akan melayani penerjemahan dari IP ke nama host atau sebaliknya di zona yang bersangkutan. Jika pada suatu domain ingin dibentuk zona baru, maka kita dapat membuat sebuah primary name server yang akan mengarahkan setiap request mapping ke name server yang authoritative. Penggunaan lebih dari satu nama server ini bertujuan untuk membagi beban kerja name server dan sebagai sistem backup name server.Perbedaan antara primary name server dengan secondary name server terletak dari bagaimana name server itu memperoleh datanya. Primary name server memperoleh data dari data yang tersimpan di harddisknya, sedangkan secondary name server memperoleh data dari data replika yang ia peroleh dari primary server name. Dengan demikian, untuk setiap perubahan data dalam DNS, kita cukup mengubah data pada primary name server-nya saja.

D. Sistem Hirarkis DNS

Sistem hirarki DNS dari hal diatas tentunya tidak mungkin di atur oleh satu server saja. Sistem hirarki DNS ini dipecah-pecah menjadi zona-zona. Sebuah zona meliputi seluruh host yang terdapat di dalam sebuah domain dan dapat berupa level domain yang mana saja. Di dalam sebuah jaringan, setiap zona harus memiliki name server sendiri. Name server inilah yang akan melayani penerjemahan dari IP ke nama host atau sebaliknya di zona yang bersangkutan. Jika pada suatu domain ingin dibentuk zona baru, maka kita dapat membuat sebuah primary name server yang akan mengarahkan setiap request mapping ke name server yang authoritative. Penggunaan lebih dari satu name server ini bertujuan untuk membagi beban kerja name server dan sebagai sistem backup name server. Perbedaan antara primary name server dengan secondary name server terletak dari bagaimana name server itu memperoleh datanya. Primary name server memperoleh data dari data yang tersimpan di harddisknya, sedangkan secondary name server memperoleh data dari data replika yang ia peroleh dari primary server name. Dengan demikian, untuk setiap perubahan data dalam DNS, kita cukup mengubah data
pada primary name server-nya saja.

III. STRUKTUR DAN PRINSIP KERJA DNS
A. Struktur DNS
Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:
Sebuah nama Label paling kanan menyatakan top-level domain - domain tingkat atas/tinggi (misalkan, alamat
www.bestcyber.blogspot.com memiliki top-level domain com).

Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari domain yang lebih tinggi. Catatan: "subdomain" menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: blogspot.com merupakan subdomain dari domain com, dan bestcyber.blogspot.com dapat membentuk subdomain dari domain blogspot.com (pada prakteknya, bestcyber.blospot.com sesungguhnya mewakili sebuah nama host - lihat dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter.
Tetapi secara praktek, beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.

Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IP-nya. Contoh: nama domain
www.bestcyber.blogspot.com memiliki nama host "www".
DNS memiliki kumpulan hirarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informas tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-"bawah"-nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers- induk server nama: server yang ditanyakan ketika mencari (menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain)..

B. Root-Level Domains
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”).

C. Top Level Domain
Selain penjelasan diatas, pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
ƒ com Organisasi Komersial
ƒ edu Institusi pendidikan atau universitas
ƒ org Organisasi non-profit
ƒ net Networks (backbone Internet)
ƒ gov Organisasi pemerintah non militer
ƒ mil Organisasi pemerintah militer
ƒ num No telpon
ƒ arpa Reverse DNS
ƒ xx dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia, sg:singapura, au:australia,dll)
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts.

D. Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk contoh:
Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.

E. Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name
(FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.

F. Struktur Kerja DNS
Model kerja server DNS dapat digambarkan sebagai berikut :

http://mtsox.files.wordpress.com/2009/02/cara_kerja_dns.jpg?w=621&h=368

Bagian resolver adalah bagian dari program aplikasi yang berfungsi menjawab setiap pertanyaan
tentang domain. Untuk menjawab pertanyaan, resolver dapat mencari jawabannya dengan memeriksa isi cache dan meneruskan pertanyaan ke server DNS atau bertanya langsung ke server DNS. Cache adalah bagian yang menyimpan pertanyaan-pertanyaan tentang domain yang pernah diajukan sebelumnya. Setiapaplikasi internet yang ingin menghubungi host lain pasti akan berinteraksi dengan server DNS melalui resolver. Jika server DNS tidak memiliki jawaban dari pertanyaan domain (name server bukan authoritative name server dari domain yang ditanyakan), maka server DNS akan meneruskan pertanyaan tersebut ke name server yang dianggapnya lebih tahu. Proses pengalihan ke name server (NS) lain (proses name resolution) ni merupakan proses iteratif yang berlangsung hingga diperoleh alamat lengkap sebuah host.
Sebagai contoh jika ada user yang ingin menghubungi pandu.ee.ugm.ac.id, maka mula-mula NS akan menghubungi root server. Karena root server tidak memiliki informasi untuk host pandu.ee.ugm.ac.id, maka root server akan memberikan referensi kepada NS untuk menghubungi authoritative name server terdekat yaitu name server untuk domain id. Dari name server domain id , NS kembali memperoleh referensi untuk menghubungi name server domain ac. Proses ini terus berlangsung hingga NS memperoleh informasi lengkap tentang host pandu.ee.ugm.ac.id.
Setiap request domain akan disimpan di dalam cache untuk jangka waktu tertentu. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses name resolution. Sebagai contoh jika sebelumnya ada user yang me-request informasi untuk pandu.ee.ugm.ac.id, maka untuk user yang me-request fileserver.lapi.ugm.ac.id akan diarahkan ke name server yang memiliki korelasi terdekat dengan domain yang pernah di-request yang tersimpan di dalam cache, yaitu name server ugm.ac.id.

KODE-KODE DNS DI SELURUH DUNIA
Top Level Domain [TLD]
Umum : .biz, .com, .info, .net, .org, .pro
Terbaru : .name, .tv
Pengelola: .aero, .asia, .cat, .coop, .edu, .gov, .int, .jobs, .mil, .mobi, .museum, .tel, .travel
Infrastruktur : .arpa
Lainnya : .example, .invalid, .localhost, .test, .bitnet, .csnet, .local, .root, .uucp, .onion, .exit
Dihapus : .nato
http://tasbayiku.wordpress.com
Kode Domain Negara (ccTLD)
Berikut ini adalah daftar lengkap kode domain negara atau country code Top Level Domain [ccTLD] seluruh dunia :
A
.ac – Pulau Ascension
.ad – Andorra
.ae – Uni Emirat Arab
.af – Afghanistan
.ag – Antigua dan Barbuda
.ai – Anguilla
.al – Albania
.am – Armenia
.an – Antilles Belanda
.ao – Angola
.aq – Antarctica
.ar – Argentina
.as – Samoa Amerika
.at – Austria
.au – Australia
.aw – Aruba
.ax – Pulau Åland
.az – Azerbaijan

B
.ba – Bosnia Herzegovina
.bb – Barbados
.bd – Bangladesh
.be – Belgium
.bf – Burkina Faso
.bg – Bulgaria
.bh – Bahrain
.bi – Burundi
.bj – Benin
.bm – Bermuda
.bn – Brunei Darussalam
.bo – Bolivia
.br – Brazil
.bs – Bahama
.bt – Bhutan
.bv – Pulau Bouvet
.bw – Botswana
.by – Belarusia
.bz – Belize

C
.ca – Kanada
.cc – Pulau Cocos
.cd – Republik Demokratik Kongo
.cf – Republik Afrika Tengah
.cg – Republik Kongo
.ch – Swiss
.ci – Côte d’Ivoire (Pantai Gading)
.ck – Pulau Cook
.cl – Chili
.cm – Kamerun
.cn – China
.co – Kolombia
.cr – Kosta Rica
.cu – Kuba
.cv – Tanjung Verde
.cx – Pulau Christmas
.cy – Siprus
.cz – Republik Ceko

D
.de – Jerman
.dj – Djibouti
.dk – Denmark
.dm – Dominica
.do – Republik Dominika
.dz – Aljazair

E
.ec – Ekuador
.ee – Estonia
.eg – Mesir
.eh – Sahara Barat
.er – Eritrea
.es – Spanyol
.et – Ethiopia
.eu – Uni Eropa

F
.fi – Finlandia
.fj – Fiji
.fk – Kepulauan Falkland
.fm – Mikronesia
.fo – Kepulauan Faroe
.fr – Perancis

G
.ga – Gabon
.gb – (Great Britain) Inggris Raya
.gd – Grenada
.ge – Georgia
.gf – Guyana Perancis
.gg – Guernsey
.gh – Ghana
.gi – Gibraltar
.gl – Greenland
.gm – Gambia
.gn – Guinea
.gp – Guadeloupe
.gq – Equatorial Guinea
.gr – Yunani
.gs – Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan
.gt – Guatemala
.gu – Guam
.gw – Guinea-Bissau
.gy – Guyana

H
.hk – Hong Kong
.hm – Pulau Heard dan Kepulauan McDonald
.hn – Honduras
.hr – Kroasia
.ht – Haiti
.hu – Hungaria

I
.id – Indonesia
.ie – Irlandia
.il – Israel
.im – Isle of Man
.in – India
.io – British Indian Ocean Territory
.iq – Irak
.ir – Iran
.is – Iceland
.it – Italia

J
.je – Jersey
.jm – Jamaika
.jo – Jordania
.jp – Jepang

K
.ke – Kenya
.kg – Kyrgyzstan
.kh – Kamboja
.ki – Kiribati
.km – Komoro
.kn – Saint Kitts and Nevis
.kp – Korea Utara
.kr – Korea Selatan
.kw – Kuwait
.ky – Kepulauan Cayman
.kz – Kazakhstan

L
.la – Laos
.lb – Lebanon
.lc – Saint Lucia
.li – Liechtenstein
.lk – Sri Lanka
.lr – Liberia
.ls – Lesotho
.lt – Lithuania
.lu – Luxembourg
.lv – Latvia
.ly – Libya

M
.ma – Maroko
.mc – Monako
.md – Moldova
.me – Montenegro
.mg – Madagaskar
.mh – Kepulauan Marshall
.mk – Macedonia
.ml – Mali
.mm – Myanmar
.mn – Mongolia
.mo – Macau
.mp – Kepulauan Mariana Utara
.mq – Martinique
.mr – Mauritania
.ms – Montserrat
.mt – Malta
.mu – Mauritius
.mv – Maldives ( Maladewa)
.mw – Malawi
.mx – Mexico
.my – Malaysia
.mz – Mozambique

N
.na – Namibia
.nc – New Caledonia (Kaledonia Baru)
.ne – Niger
.nf – Kepulauan Norfolk
.ng – Nigeria
.ni – Nikaragua
.nl – Belanda
.no – Norwegia
.np – Nepal
.nr – Nauru
.nu – Niue
.nz – New Zealand (selandia Baru)

O
.om – Oman

P
.pa – Panama
.pe – Peru
.pf – Polynesia Perancis
.pg – Papua New Guinea
.ph – Filipina
.pk – Pakistan
.pl – Polandia
.pm – St. Pierre dan Miquelon
.pn – Pitcairn
.pr – Puerto Rico
.ps – Palestina
.pt – Portugis
.pw – Palau
.py – Paraguay

Q
.qa – Qatar

R
.re – Reunion
.ro – Rumania
.rs – Serbia
.ru – Russia
.rw – Rwanda

S
.sa – Saudi Arabia
.sb – Kepulauan Solomon
.sc – Seychelles
.sd – Sudan
.se – Swedia
.sg – Singapura
.sh – St. Helena
.si – Slovenia
.sj – Svalbard dan Kepulauan Jan Mayen
.sk – Slovakia
.sl – Sierra Leone
.sm – San Marino
.sn – Senegal
.so – Somalia
.sr – Suriname
.st – Sao Tome dan Principe
.su – USSR (tidak dipakai)
.sv – El Salvador
.sy – Syria atau Suriah
.sz – Swaziland

T
.tc – Kepulauan Turks and Caicos
.td – Chad
.tf – Teritorial Perancis bagian Selatan
.tg – Togo
.th – Thailand
.tj – Tajikistan
.tk – Tokelau
.tl – Timor-Leste
.tm – Turkmenistan
.tn – Tunisia
.to – Tonga
.tr – Turki
.tt – Trinidad dan Tobago
.tv – Tuvalu
.tw – Taiwan
.tz – Tanzania

U
.ua – Ukraina
.ug – Uganda
.uk – Inggris
.us – Amerika Serikat
.uy – Uruguay
.uz – Uzbekistan

V
.va – Vatikan
.vc – Saint Vincent dan Grenadines
.ve – Venezuela
.vg – Kepulauan Virgin Inggris
.vi – Kepulauan Virgin Amerika Serikat
.vn – Vietnam
.vu – Vanuatu

W
.wf – Wallis dan Futuna
.ws – Samoa

Y
.ye – Yaman
.yt – Mayotte
.yu – Yugoslavia

Z
.za – Afrika Selatan
.zm – Zambia
.zw – Zimbabwe

Sumber: Balqis Fakhrana Qisthi, multiply

Kamis, 22 Juli 2010

Menginstall Windows XP Lewat USB Flashdisk

Bagi pemilik Acer Aspire One ataupun komputer dekstop yang tidak ada cd-roomnya mungkin akan merasa kesulitan untuk menginstall ulang netbook/PCnya.
Tapi tidak akan sulit jika punya CD Room external untuk melakukan misi install ulangnya. Untuk Install ulang dengan CD Room bisa baca disini
Tapi klo ga punya CD Room external gimana donk..???
Ya pake Flash Disk donk.....
Ga tau flash disk..??? Keterlaluan.. SUNGGUH TERLALU !!!!

Mungkin langsung aja kali ya biar ga kebanyakan intro tar malah basi..
Yang harus/kudu/wajib dipersiapkan adalah :
1. USB Multiboot, bisa download disini
2. USB Flash Disk, kalau bisa lebih dari 1 GB.
3. CD Master Windows XP.
4. Komputer yang sehat wal’afiat tanpa kurang suatu apa.he..he..he..

Klo da lengkap, lakukan :
1. masukin master ke dalam computer yang sehat wal’afiat
2. extract file yang barusan di download
3. jalankan USB_MultiBoot_10.cmd


4. tekan ENTER untuk melanjutkan
5. akan nongol pilihan seperti ini :


6. Pilih yang H kemudian tekan ENTER akan muncul kotak seperti : format pada pilihan File System pilih NTFS Mode dan centang Quick Format biar agak cepatan dikit,dan Start.


7. Setelah selesai melaksanakan tugas pembersihan pada flash disk (format) tutup Kotak Dialog Format
8. terus akan muncul menu dalam command


0 , untuk merubah Tipe Driver. 1 , Letak Source Setup XP. 2 , Lokasi USB flash disk. 3 , Memulai mengkopy installasi xp ke USB Flash Disk.
9. Pilih no 1 dan tekan enter (tujukan dimana lokasi drive master Xp terletak)
10. setelah memilih source XP makan akan muncul kotak dialog



11. pilih NO makan akan diminta mengisi UsrXP, Serial Number, Nama Komputer dan lain sebagainya.
12. kemudian pilih nomor 2 dan tujuan ke drive USB
13. kemudian pili nomor 3 untuk mulai mengcopy instalasi XP ke USB
14. dalam proses copy akan muncul kotal dialog. Pilih YES



15. dan pada kotak dialog terakhir pilih NO



16. sekarang proses copy sudah selesai. Dan USB Flash Disk sudah bisa digunakan untuk melakukan misi install ulang dengan USB Flash Disk


Proses Install
1. Arahkan booting ke USB Flash Disk (setting di BIOS, klo ga bisa bawa ke JK Computer. Tapi udah beda urusannya, bayar donk)
2. Saat computer booting dengan flash disk, akan terdapat pilihan, pilih No. 1 aja deh.. ( yang BEGIN TXT MODE SETUP WINDOWS XP )
3. ya udah…install seperti biasa aja.

Semoga membantu.